Home » » MANAJEMEN PENDIDIKAN

MANAJEMEN PENDIDIKAN

Written By Unknown on Monday 31 January 2011 | 06:40

Menurut etimologi, administrasi berasal dari kata ad + ministrare. Ad berarti intensif, sedangkan ministrare artinya melayani, membantu, dan memenuhi. Sedangkan administrator berarti memberikan pelayanan prima. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, maka administrasi dapat diartikan dengan melayani secara intensif. Berikut beberapa pengertian administrasi menurut beberapa ahli.
1. Administrasi dalam definisi sempit dinyatakan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat tulis menulis (ketatausahaan dan kesekretarisan) (Sumantri, 1990: 10).
2. Administrasi dalam pengertian luas dapat bermakna sebagai proses kerjasama dari sekelompok orang dengan cara-cara yang paling efisien   (berdaya guna) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Sumatri: 1990).
3.Administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih 
  yangdidasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya {Sondang P. Siagian dalam Sumantri (1990: 10)}.
4. Administrasi dapat diartikan sebagai ilmu atau seni mengelola sumber daya 7M+1M, yaitu man, money, material, machine, methods, marketing, minutes dan information (Usman: 2009).
5.Segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untukmencapai tujuan tertentu (The Liang Gie). 
 
B. Pengertian Manajemen
Secara etimologi, manajemen berasal dari bahasa latin, yakni asal kata manus yang berarti tangan dan
agree yang berarti melakukan, sehingga jika digabungka keduanya berarti menangani.
Manajemen menurut Sumantri (1990: 44) dapat diartikan sebagai proses penggerakan kerjasama dengan orang lain dan segala fasilitas yang diperlukan. Kemudian menurut Parker dalam Stoner & Freeman (2000) manajemen merupakan seni melaksanakan pekerjaan melalui orang lain. Terakhir, menurut Usman (2009), manajemen diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen ialah proses menggerakan tindakan-tindakan dalam usaha kerjasama manusia sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.

C. Persamaan dan Perbedaan Administrasi dengan Manajemen
Menurut Panglaykim dan Tanzil (1986: 34), jika manajemen menetapkan kebijaksanan yang harus dituruti, maka administrasi yang menyelenggarakannya. Sedangkan menurut Sutisna (1987), dalam pemakaian secara umum administrator dan manajer dikatakan sama. Persamaan lain yakni administrasi dan manajemen sama-sama menjalankan fungsi ‘to control’ yang berarti mengatur dan mengurus.
Tidak semua orang menganggap istilah manajemen dan administrasi memiliki makna yang sama, dan pada kenyataannya memang tidak selamanya keduanya memiliki makna yang sama apalagi jika dihubungkan dengan konteks situasi lembaga. Umumnya, pada lembaga pemerintahan istilah yang dipergunakan adalah administrasi, sedangkan pada lembaga-lembaga komersil istilah manajemen lebih banyak digunakan. Istilah manajemen mempunyai makna yang lebih marketable dan bergengsi. Sejalan dengan itu, istilah administrasi khususnya dalam dunia pendidikan seakan-akan hanya diartikan sebagai pekerjaan tulis menulis, kearsipan/pembukuan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan ketatausahaan. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Sutisna (1987) bahwa administrasi lebih cocok digunakan pada lembaga-lembaga pemerintah yang mengutamakan kepentingan sosial, sedang manajemen cocok untuk lembaga-lembaga swasta yang lebih mengutamakan komersial.
 
 D. Definisi Pendidikan
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar & proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
 
E. Definisi Manajemen Pendidikan
Batasan manajemen pendidikan dapat diambil berdasarkan 3 pendekatan. Pendekatan pertama menganggap manajemen pendidikan sebagai cabang ilmu manajemen, sehingga batasannnya adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirnya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan negara. Adapun secara proses, manajemen pendidikan didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Bila dikaji dengan pendekatan struktur atau tugasnya, maka manajemen pendidikan diartikan sebagai manajemen peserta didik, kurikulum, tenaga pendidik, dan kependidikan, keuangan, fasilitas, hubungan lembaga dengan masyarakat, pengorganisasian,ketatalaksanaan, dan supervisi pendidikan (Husaini Usman, 2004: 12). Sedangkan menurut Usman (2009) manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
F. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan
1. Terwujudnya PBM yang PAKEMB (bermakna)
2. Peserta didik yang aktif mengembangkan dirinya
3. Memiliki kompetensi manajerial
4. Tercapai tujuan pendidikan secara efektif & efisien
5. Teratasinya masalah mutu pendidikan
6. Perencanaan pendidikan merata, bermutu, relevan & akuntabel
7. Meningkatnya citra positif pendidikan 
 
G. Fungsi Manajemen Pendidikan 
 
Ada banyak pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen, diantaranya yaitu Terry yang menyatakan
terdiri atas:
1. Planning (perencanaan), yakni menentukan garis- garis besar untuk dapat memulai usaha yang
terdiri atas apa yang akan dicapai, bagaimana mencapainya, kapan, dan lain sebagainya.
2. Organizing (menyusun), yakni rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
sebagaimana telah ditetapkan dalam perencanaan.
3. Actuating (menggerakkan untuk bekerja/pelaksanaan), untuk melaksanakan kegiatan atau aktivitas
pencapaian tujuan.
4. Controlling (pengawasan), yakni kegiatan dalam rangka memeriksa hal-hal apa yang telah dilakukan memastikan apakah pekerjaan telah berjalan sebagaimana mestinya, serta mengetahui hambatan- hambatan yang menghalangi tercapcainya tujuan.
Pendapat lainnya dalah Fayol yang merumuskan fungsi manajemen sebagai to plan, to organize, tocommand, to coordinate, dan to control. Adapula pendapat dari Gullick yang merumuskan fungsimanajemen secara lebih detil lagi, yakni dengan planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgeting (Hartati Sukirman, 1999: 5). Namun demikian, pada prinsipnya fungsi-fungsi yang dipaparkan para pakar tersebut memiliki benang merah yang sama. Hanya saja, masing-masing dari mereka memiliki pengembangan yang sedikit berbeda yang tujuannya mempermudah
pengimplementasian ilmu manajemen di dunia nyata.
H. Peranan Manajemen Pendidikan
Menurut Husaini Usman (2004: 13), manajemen pendidikan selaku rangkaian kegiatan pengelolaan di
bidang pendidikan, berperan dalam:
1.Tertunjangnya suasana PBM
2. Tertunjangnya profesi tenaga pendidik
3. Tercapainya tujuan secara efektif dengan sumber daya terbatas
4. Tertunjangnya profesi administrator pendidikan
Kegiatan manajemen pendidikan akan sangat menunjang kelancaran PBM, baik ditilik dari segi fasilitas, administrasi kelas, dan lain sebagainya. Adapun bagi tenaga pendidik atau guru, tugas mereka bukanlah sekedar sebagai pemberi materi terhadap peserta didik. Guru juga hendaknya memiliki kompetensi melakukan tugas-tugas administrative atau manajerial. Bagaimanapun juga, kegiatan pbm tidak dapat terlepas dari rangkaian manajemen pendidikan. Peranan manajemen pendidikan lainnya adalah dalam pencapaian tujuan secara efektif dengan sumber daya terbatas. Akibat dari kelangkaan, maka manusia dituntut mampu mengelola sumber daya agar tidak menjadi kendala pemanfaatan sumber daya itu sendiri. Bagi administrator atau manajer pendidikan, tentu saja peranan manajemen pendidikan sangat berlaku, karena sesuai dengan tugas mereka yang harus mampu mengelola sumber daya-sumber daya yang terbtas guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
I. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Bidang garapan atau ruang lingkup yang terdapat dalam manajemen pendidikan meliputi :
1. Manajemen peserta didik
Peserta didik selaku input dalam lembaga pendidikan merupakanpusat dari seluruh kegiatan dalam manajemen pendidikan. Oleh karenanya peserta didik hendaknya menjadi prioritas utama dalam pengambilan kebijakan di bidang pendidikan. Kegiatan yang termasuk dalam bidang ini adalah pencatatan peserta didik mulai dari saat penerimaan sampai dengan keluarnya dari sekolah.
2. Manajemen tenaga kependidikan
Manejemen tenaga kependidikan adalah segenap proses penataan pegawai yang meliputi semua proses atau cara memperoleh pegawai, penempatan dan penugasan, pemeliharaan dan pembinaan, evaluasi, sampai pada pemutusan hubungan kerja.
3. Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian
tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi pbm.
4. Manajemen fasilitas pendidikan
Manajemen fasilitas pendidikan adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan pengadaan, pendagunaan, dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien
5. Manajemen Pembiayaan Pendidikan 
 
Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan kegiatan pengelolaan yang meliputi penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan pada umumnya
6. Manajemen Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat
Masyarakat merupakan laboratorium pendidikan yang tidak ternilai harganya. Masyarakat juga merupakan stakeholder pendidikan, dimana keberlangsungan proses pendidikan juga bergantung pada masyarakat. Untuk itu, lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Manajemen hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat merupakan kegiatan penataan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan sekolah denganmasyarakat untuk menunjang pbm di sekolah
7. Manajemen Organisasi Lembaga Pendidikan
Dalam setiap organisasi pastilah terdapat struktur tugas dan berbagai macam konsekuensi akibat adanya pembidangan tugas tersebut. Hal inilah yang menjadi garapan manajemen organisasi lembaga pendidikan, yaitu segenap kegiatan mengorganisasikan lembaga pendidikan yang termasuk diantaranya adalah pengelolaan fungsi kepemimpinan
8. Manajemen Ketatalaksanaan dan Sistem Informasi Lembaga Pendidikan
Kegiatan pencatatan berakibat pada perlunya penataan data atau informasi, agar pada saaat informasi tersebut diperlukan dapat diperoleh dengan mudah, cepat, dan tepat. Manajemen ketatalaksanaan dan Sistem informasi Lembaga Pendidikan berupaya untuk mencapai hal tersebut, dengan kegiatan yang meliputi pencatatan, pengolahan, penggandaan, pengiriman, dan penyimpanan semua bahan atau informasi yang temasuk dalam data lembaga pendidikan
9. Supervisi Pendidikan
Kehadiran supervisi pendidikan diharapkan membantu tercapainya tujuan pendidikan secara efisien, khususnya melalui pembinaan profesionalitas guru. Namun trend pendidikan terakhir tidak selalu mengartikan supervisi pendidikan memiliki sasaran satu-satunya berupa guru, melainkan juga melibatkan tenaga-tenaga kependidikan lainnya. Batasan supervisi pendidikan yang selama ini akrab adalah suatu usaha untuk memberikan bantuan kepada guru dalam memperbaiki situasi belajar mengajar dan pada kenyataannya kelancaran pbm tidak semata bergantung pada guru melainkan pula tenaga kependidikan lainnya.
 
Share this article :

Post a Comment

Setiap komentar kamu akan sangat berarti bagi saya untuk bisa menjadi lebih baik....trim,s